Apa perbedaan "start-up" dengan perusahaan pada umumnya?

 

Apa perbedaan "start-up" dengan perusahaan pada umumnya?

 

Secara harfiah start up adalah bisnis awalan/rintisan, namun ada perbedaan yang paling mencolok antara start-up dengan perusahaan pada umumnya, antara lain :

·         Peran teknologi. Poin ini yang menurut saya paling membedakan dengan bisnis pada umumnya. Yang membedakan gojek dan blue bird, yang membedakan tokopedia dengan matahari dept store, yang membedakan airbnb dengan marriot international. Walaupun perusahaan non rintisan juga menggunakan peran teknologi, tapi bukanlah alat/media/produk utama mereka, mereka berfokus pada aset dan perusahaan rintisan berfokus pada data.

·         Visi. Saya pikir perusahaan start-up sudah memiliki tujuan jangka panjang sejak dalam pikirannya, yang artinya sebenarnya ide mereka sangat simple, namun tujuan mereka sangat panjang. Seperti apa yang pernah saya dengar sendiri dari founder gojek nadiem makarim dimana menurut dia start-up adalah tentang bagaimana mengatasi permasalahan manusia. Maka dari itu perusahaan start-up sangat kental dengan istilah bakar uang, karena memang diawal mereka tidak berfokus pada profit seperti yang dilakukan perusahaan pada umumnya.

·         Platform. Hampir semua perusahaan rintisan merupakan sebuah platform, gojek adalah platform layanan ojek daring, shopee adalah platform para seller, traveloka adalah platform para pemilik properti/hotel. Mereka hampir tidak punya produk sendiri, atau kalau platform mau dibilang produk, sesimple itulah produk mereka. Saya suka mengibaratkan platform adalah sebuah pasar, dimana semua pihak berhak membuka dagangannya disitu, baik barang maupun jasa. dan platform biasanya merupakan pihak ketiga yang mempertemukan penjual dan pembeli.

·         Kolaborasi. Karena mereka "hanya" sebuah platform, maka kunci utamanya ada kolaborasi. Ketika "pasar" mereka sudah sangat ramai traffiknya, bukanlah hal sulit bekerja sama dengan perusahaan - perusahaan besar lainnya. Bukanlah hal sulit bagi shopee untuk menggandeng j&t pada awal ramai bebas ongkirnya. Bukanlah hal sulit bagi gojek untuk "menaklukkan" burung biru untuk masuk ke dalam platformnya, bukan pula hal sulit bagi para ecommers untuk "memaksa para pemilik produk untuk mendirikan official store di pasarnya.

·         Pendanaan. Meskipun perusahaan rintisan belum tentu berstatus tbk atau sudah IPO, namun cara pendanaannya hampir sama, dimana siapapun bisa menjadi investor, namun tetap melalui mekanisme tertentu. Pada tahap awal, investor disebut sebagai angel investor atau malaikat pemberi dana. Jika perusahaan rintisan "pecah telor" maka angel investor akan menjadi pemilik saham terbesar, namun apabila meleset, sudah bagian dari resiko, karena start-up adalah menjual masa depan (pasar), sedangkan perusahaan biasa menjual masa lalu (aset fisik).


·         Kecepatan. Karena beberapa perbedaan start-up yang sudah saya sebutkan diawal, maka start-up merupakan perusahaan yang cepat dalam bergerak dan bertumbuh. Bayangkan saja traveloka menjadi perusahaan unicorn yang bervaluasi $1 m atau sekitar Rp. 14.000 triliun hanya dalam 5 tahun. Mereka tidak punya hotel seperti accor group dan tidak punya armada seperti garuda Indonesia, tapi valuasinya diatas mereka semua dengan umur yang jauh lebih muda.


·         Manajemen. Ujung tombak perusahaan start-up adalah founder/ceo, karena mereka yang paling mengerti bagaimana bisnis mereka harus berjalan, maka dari itu kantor dan jam kerjanya juga terkenal lebih nyaman, silahkan googling untuk berwisata ke kantor Google Indonesia atau Gojek.(Namun belakangan rencana merger tokopedia dan gojek rupanya juga murni keinginan softbank).

 

Mari berdiskusi di kolom komentar :)

 





Berlangganan Untuk Menerima Update Terbaru:

0 Response to "Apa perbedaan "start-up" dengan perusahaan pada umumnya?"

Post a Comment